Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah
Dalam rangka implementasi Sistem Kolaborasi Perencanaan Permukiman Terpadu (Si Semut) Kabupaten Banyumas, Bappedalitbang Kabupaten Banyumas menggelar acara Sosialisasi Desa tentang Rancangan Rencana Permukiman Terpadu Kabupaten Banyumas yang dilaksanakan pada Kamis (9/8) di Aula Bappedalitbang Kabupaten Banyumas diikuti oleh 33 Kepala Desa di 13 Kecamatan beserta Camat serta OPD dan Lembaga / Instansi terkait.
Kasubid Permukiman Wilayah pada Bappedalitbang Kabupaten Banyumas Anwar Burhani, ST mengatakan acara sosialisasi desa digelar dalam rangka memberi informasi kepada desa yang masuk dalam Daftar Desa Prioritas Sarana Prasarana Terpadu terkait kondisi Sarana Air Minum, Sanitasi dan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) serta strategi desa dalam meningkatkan capaian layanan sarana prasarana permukiman tersebut sebagai materi dalam penyusunan Rancangan Rencana Permukiman Terpadu Kabupaten Banyumas. “Langkah awal yang dikerjakan adalah pengumpulan, pengolahan dan analisa data dan informasi spasial dari data sekunder berbagai sumber,” katanya. “Langkah selanjutnya adalah penyusunan kondisi umum pencapaian, permasalahan dan tantangan dimana pada hari ini kita sampaikan kepada desa yang masuk daftar prioritas,” tambahnya.
Materi yang disampaikan dalam Sosialisasi Desa tentang Rancangan Rencana Permukiman Terpadu Kabupaten Banyumas antara lain Strategi Pencapaian Target Universal Access 100-0-100 Plus di Kabupaten Banyumas oleh Bappedalitbang Kabupaten Banyumas, Kebijakan dan Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, Standar Teknik dan Indikator Air Minum Layak, Sanitasi Layak, Kawasan Kumuh Dan Rumah Tidak Layak Huni oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Banyumas serta Best Practice Pencapaian Target Universal Access 100-0-100 Plus Di Desa Kaliurip Kecamatan Purwojati oleh Kepala Desa Kaliurip Kecamatan Purwojati
Kabid Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah pada Bappedalitbang Kabupaten Banyumas Dedy Noerhasan, ST, M.Si memberi penegasan bahwa desa sudah harus mulai memetakan permasalahan terkait kondisi Sarana Air Minum, Sanitasi dan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang ada di desanya terutama desa yang masuk dalam desa prioritas. “Permasalahan yang ada diantaranya masih minimnya pemahaman desa atas kondisi cakupan layanan air minum dan sanitasi serta RTLH di wilayahnya, pelayanan dasar air minum dan sanitasi serta RTLH belum menjadi prioritas pembangunan di desa, serta pola perilaku masyarakat,” katanya. Dalam paparannya dalam acara tersebut juga disampaikan Strategi Pencapaian Target Universal Access 100-0-100 Plus Di Kabupaten Banyumas.
Peserta sosialisasi desa cukup antusias mengikuti jalannya acara dari awal sampai akhir dan memberikan sejumlah pertanyaan kepada narasumber diantaranya terkait dukungan pemerintah daerah sampai dengan pusat, sistem pendataan serta pemberdayaan masyarakat.